Sebagian besar kegiatan manusia berhubungan
dengan memori (ingatan) manusia, seperti saat manusia selalu mengingat semua
yang terjadi, memori manusia berisi semua pengetahuan dari urutan perilaku.
Dengan memori juga memungkinkan seseorang melakukan tindakan yang berulang,
menggunakan bahasa, menggunakan informasi yang baru diterima melalui inderanya,
mengidentifikasi dengan menggunakan informasi yang pernah diterima dari
pengalaman masa lalu.
Ada tiga bagian yang terdapat dalam otak
manusia, yaitu cerebrum (bagian atas otak), cerebellum (benda kecil yang
mengatur pusat susunan syaraf utama dan gerak tubuh kita), dan batang otak .
Suatu benda warna abu-abu yang menutupi otak disebut cerebral cortex yang
berisi neuron-neuron atau sel otak. Otak manusia memiliki sekitar 100 milyar
neuron. Setiap neuron membentuk jembatan yang mengakibatkan otak kita menjadi
suatu jaringan yang amat rumit.
Secara teoritis memori dapat dikelompokkan ke
dalam tiga tipe, yaitu : sensory memory, short-term atau working
memory, dan long-term memory (Encharta, 2003).
1. Sensory Memory
1. Sensory Memory
Sensory memory bekerja sebagai
tempat penyimpan sementara (buffer) untuk menerima rangsang dari indera. Sensory
memory Terdiri dari 3 saluran penyaring :
- iconic : menerima
rangsang penglihatan (visual)
- echoic : menerima
rangsang suara
- haptic : menerima
rangsang sentuhan
Sensory memory mengacu pada kondisi
awal, perekaman informasi sementara di sistem sensor. Ketika manusia melihat
sebuah kejadian, maka sebagian kejadian khususnya penglihatan terakhir akan
tetap berada di sistem penglihatan. Jenis sensory memory ini disebut iconic
memory yang mengacu pada keberadaan informasi pengelihatan biasa
sebagaimana yang diinterpretasikan oleh rangkaian sistem pengelihatan.
Echoic memory merupakan istilah untuk fenomena yang sama, namun dialami
oleh indra pendengaran atau telinga seolah-olah terngiang di kepala. Sistem
indra lain yang juga diasumsikan memiliki sensory memory adalah indra
peraba, pengecap, dan pembau, walaupun para peneliti kurang mempelajari indra
tersebut lebih jauh.
Seorang psikolog Amerika, George Sperling
mendemonstrasikan keberadaan sensory memory pada sebuah eksperiment di
tahun 1960. Sperling meminta subyek penelitian untuk melihat pada layar kosong,
dan kemudian menampilkan 12 huruf dalam suatu susunan dengan kecepatan seper
duapuluh detik. Kemudian subyek diminta untuk menyebutkan susunan huruf
tersebut dengan tepat, namun subyek hanya mampu menyebutkan huruf dan posisi
sebagian saja. Pengujian berikutnya disertai dengan penggunaan bantuan suara
penyebutan huruf dengan nada yang berbeda untuk posisi tiap huruf. Hasilnya
subyek penelitian secara akurat dapat menyebutkan huruf dan posisinya.
Sistem sensory memory umumnya berfungsi
di luar kesadaran dan menyimpan informasi untuk waktu yang singkat. Iconic
memory hanya bertahan kurang dari satu detik, dan echoic memory
bertahan lebih lama yaitu sekitar 3-4 detik. Informasi dalam sensory memory
akan hilang kecuali informasi tersebut menarik perhatian kita dan memasuki
areal working memory.
2. Short-Therm Memory atau Working Memory
2. Short-Therm Memory atau Working Memory
Memori jangka pendek bertindak sebagai tempat
menyimpan data sementara, digunakan untuk menyimpan informasi yang hanya
dibutuhkan sesaat.
Memori dapat diakses dengan cepat ą 70 ms,
penghilangan cepat ą 200 ms Kapasitas memori kecil / terbatas. Ada 2 metode
dasar untuk mengukur kapasitas :
- mengenali panjang dari suatu urutan yang dapat diingat berdasar penelitian, manusia mempunyai kemampuan mengingat 7 – 9 digit
- kemampuan untuk mengingat kembali ingatan yang baru dipanggil.
Para psikolog umumnya menggunakan short-therm
memory untuk mengacu pada kemampuan otak untuk menyimpan informasi secara
sementara. Seiring dengan berkembangnya konsep short-therm memory lebih
dari sekedar informasi yang disimpan secara sementara, para psikolog
mendefinisikan istilah baru yaitu working memory yang saat ini lebih
banyak digunakan untuk sistem yang lebih luas, yaitu penyimpanan, manipulasi,
dan penggunaan informasi yang tersimpan itu sendiri. Kemampuan working
memory seringkali diuji dengan cara sebagaimana baik seseorang mampu
mengingat daftar kata.
Working memory memiliki keterbatasan
yang mendasar, yaitu hanya dapat menyimpan informasi yang terbatas pada suatu
waktu. Banyak metode yang digunakan untuk mencoba mengatasi keterbatasn working
memory, salah satunya adalah membuat singkatan yang mudah dimengerti
tentang sederetan nama atau kata. Working memory sangat penting
peranannya dalam proses berpikir, seperti memecahkan soal matematika perkalian
di luar kepala. Secara individu kapasitas working memory sesorang
berbeda satu dengan lainnya. Kapasitas working memory juga bervariasi
terhadap umur, seorang anak yang tumbuh dewasa akan berkembang juga kapasitas working
memory-nya dan kemudian menurun kembali di usia tua. Kapasitas working
memory seringkali dikaitkan dengan intelegensitas (sebagaimana yang diukur
dalam uji kecerdasan). Sehingga semakin besar kapasitas working memory
sesorang, maka semakin cerdaslah dia.
3. Long-Term Memory
3. Long-Term Memory
Istilah long-term memory pada umumnya
digunakan untuk menggambarkan sistem dalam otak yang menyimpan banyak informasi
yang secara relatif memiliki dasar yang berkelanjutan, seperti ketika sesorang
bermain bola, ingatan akan menu makan siang kemarin, siapa saja mantan pacar,
menyanyikan lagu favourit, informasi semacam itu dan keterampilan, disimpan di
dalam long-therm memory.
Memori ini diperlukan untuk menyimpan
informasi dalam jangka waktu lama. long-term memory merupakan tempat
menyimpan seluruh pengetahuan, fakta informasi, pengalaman, urutan perilaku,
dan segala sesuatu yang diketahui. Kapasitas long-term memory
besar/tidak terbatas, kecepatan akses lebih lambat ą 1/10 second, proses
penghilangan pelan. Ada 2 cara menggali ingatan kembali dalam memori jangka
panjang:
- episodic : urutan ingatan tentang kejadian
- semantic : memori yang tersusun berdasar fakta, konsep dan ketrampilan Informasi semantic terbentuk dari episodic
Adapun model jaringan
semantic :
- Turunan : simpul akan membawa sifat induknya
- Ada hubungan yang jelas antar bit informasi
- Membuat kesimpulan berdasarkan sifat turunan
Para psikolog memiliki beberapa teori yang
berbeda mengenai cara informasi disimpan dalam long-therm memory. Teori
paling tradisional, memandang bahwa informasi memasuki area short-therm
memory terlebih dahulu, setelah diproses baru kemudian memasuki area long-therm
memory. Pandangan lain menyatakan bahwa short-therm memory dan long-therm
memory merupakan sistem yang pararel dan bukannya serial, sehingga
informasi dapat terdaftar secara simultan pada short-therm memory dan long
therm memory.
Long-therm memory sepertinya memiliki
kapasitas yang terbatas, sesorang dapat belajar dan mempertahankan fakta serta
keterampilan sepanjang umur mereka. Walaupun orang dewasa cenderung menurun
kamampuan otaknya untuk mengingat sesuatu, namun tetap mendapatkan pengayaan
dari peristiwa di masa tua mereka.
bang itu abang dapat informasinya dari mana ngga dicantumin bang ?
BalasHapus